Komunitas Blogger Bekasi

Rabu, Desember 2

Museum freak

Kalau saya traveling, belum pernah saya jalan rame dalam artian rame banget.

Paling banter, saya jalan bareng enam orang waktu jalan ke museum layangan. Padahal hampir semua teman selalu saya undang , tapi yang attend paling cuma beberapa. alasannya? Ketika saya tanya kata mereka karena saya jalnnya ke museum mulu.
Saya akui, memang traveling saya selama ini selalu ke museum2 ataupun tempat sejenis. Tidak aneh kalau banyak orang yang enggan, apalagi persepsi orang tentang museum terlajur kadung buruk. Musum itu sama seklai ga asik, temapy yang ngebosenin dan engga gaul. Tempat yang cuma pantes dikunjungin bocah SD waktu study tour. Tak ayal museum pun dipikir hanya sebagai tempat majang barang2 kuno, sehingga selalu supersepi. Ujung-ujungnya - karena sepi dan berkesan kuno - museum jadi tempat yang pas disebut angker. Ingat saja, waktu jamnnya 'Dunia Lain' dan 'Ekspedisi Alam Gaib' separuh kunjungan mereka pasti museum.
Saya tidak menyangkal semua pernyataan di atas kecuali satu, bahwa museum sama sekali ga asik dan ngebosenin. Itu adalah statement yang sanagat salah, mungkin mereka saja yang tidak tahu asiknya museum. Nah, kalo saya sendiri punya beberapa alasan menjadikan museum sebagai tujuan utama traveling.
Pertama karena museum itu tempat belajar instan. Saya sebagai seorang traveler sudah bertekad untuk selalu jalan2 yang education oriented. Mengunjungi museum itu sama dengan membaca banyak buku dalam satu watu. Kita jadi tahu sejarah, kultur, dan budaya setempat hanya dengan melengak-lengok saja. Asik kan?
Kedua karena museum itu murah. "Museum itu murah" juga dapat diartikan "Saya Kere". Mau jalan asik daripada jauh2 ataupun ke tempat mahal seperti Ancol padahal "museum itu murah", ya saya pilih museum. Masuk akal kan?
Ketiga karena "museum itu murah", saya pun saat ini jalan hanya ke jakarta dan sekitarnya saja kok. Sejak menasbihkan diori sebagai traveler merah putih, berhubung belum punya duit buat melancong jauh-jauh, saya bertekad untuk menguasai Jakarta dulu. Apalagi sekarang udah ada busway, kemana-mana jadi tambah gampoang dan sesuai kondisi kantong saya.
Karena saya pun hanya tahu sedikit, tiap mau traveling saya sempatkan waktu untuk browsing dulu. Ternyata museum di Indonesia banyak banget! Sampai saat ini saya baru m,engunjungi belasan, sisanya ya ada setengah dari totalnya. Wong di Taman Mini saja ada lebih dari 15, belum yang di temapt-tempat lain.
Semakin banyak museum yang saya kunjungi, semakin banyak saya tahu ini dan itu. Dan semakin museum yang saya datangi, semakin besar pula rasa prihatin saya. Pikiran yang selalu timbul, beginikah penghargaan kita terhadap sejarah dan warisan budaya nusantara? Sangat jarang saya bertemu pengunjung lain ketika ke museum, malah saya lebih sering ketemu om-om dan tante-tante bule eropah. Tak ane sebenarnya kalau budaya kita dicomotin negara lain, rakyatnya pun tak pernah concern. PAdahal yang paling saya suka dari ritual mengunjungi museum adalah perasaan di dalam hati:
semakin banyak museum yang saya kunjungi, semakin besar pula rasa cinta saya kepada Indonesia"

0 komentar: